5 manfaat sifat malas yang bisa menuntun pada kesuksesan

kemalasan adalah konstan, dan tidak ada pengecualian. Tetapi menjadi malas berarti Anda bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras, seperti yang dilakukan orang biasa.

5 manfaat sifat malas yang bisa menuntun pada kesuksesan
Photo by Zhang Kenny / Unsplash

Kemalasan Adalah Cara Terbaik untuk Menyelesaikan Tugas

Kita semua malas dengan gaya kita masing-masing, tetapi itu tidak berarti kita tidak peduli dengan pekerjaan kita atau tidak cukup berusaha dan meluangkan waktu untuk itu. Itu terjadi pada semua orang  kemalasan adalah mutlak, dan tidak ada pengecualian. Tetapi menjadi malas berarti kita bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras, seperti yang dilakukan orang biasa.

kami menemukan beberapa alasan mengapa kemalasan adalah pilihan terbaik untuk menyelesaikan tugas-tugas sulit, dan bertahan sampai akhir, karena ada dalam bentuk contoh kehidupan nyata.

1, Kemalasan berakar pada alasan mengapa hal itu terjadi.

Orang yang malas tidak secara alami malas, tetapi ada alasan untuk ini. Menurut psikologi, malas bisa dikaitkan dengan ketakutan dan kehilangan harapan karena orang belum menemukan hal atau pekerjaan yang benar-benar ingin mereka lakukan. Bagaimanapun, tujuan utama menjadi malas adalah untuk mencapai atau memahami kehendak bebas.

Namun, menjadi orang yang malas dan mengidentifikasi diri seperti itu tidak sepenuhnya negatif. Sebuah studi baru yang dilakukan oleh para peneliti menemukan bahwa orang cerdas menghabiskan lebih banyak waktu untuk bermalas-malasan. Akibatnya, orang-orang ini menjadi kurang mudah bosan karena mereka asyik berpikir untuk jangka waktu yang lebih lama daripada yang lain.

2, Terkadang kemalasan adalah kunci produktivitas.

Beberapa orang mungkin bertanya-tanya apakah perasaan terbaik adalah menjadi produktif sepanjang waktu, tetapi, sayangnya, tidak selalu demikian. Menurut sebuah penelitian, ketika pikiran kita malas, hasilnya adalah kita berpikir tentang masa lalu, sekarang, dan masa depan, dan dalam proses ini, orang membuka kreativitas dan lebih baik dalam memecahkan masalah.

Ketika pikiran kita kemana mana, tanpa sadar kita berpikir dan merenungkan tindakan kita, kemudian menemukan solusi atau cara untuk menjadi versi diri kita yang lebih baik. Ketika memikirkan ide, itu terjadi ketika kita hanya menatap kosong pada setiap detail, dan kemudian, tiba-tiba, sebuah ide muncul di benak kita yang tidak kita harapkan untuk dipikirkan.

Jangan takut untuk bermalas-malasan sesekali , karena sulit untuk bekerja dan membuat kemajuan dengan pikiran yang cemas. Penting untuk diam dari waktu ke waktu agar suara-suara di kepala kita bisa tenang. Produktivitas tidak selalu identik dengan berpikir tanpa henti dan bekerja sepanjang hari hanya untuk merasa produktif. Sangat penting untuk bersikap rendah hati, menghargai sudut pandang, dan menikmati saja.

3, Orang malas bekerja lebih pintar daripada orang pekerja keras.

Seperti yang dinyatakan sebelumnya, orang pintar tidak mudah bosan dibandingkan orang lain. Dikatakan demikian, orang-orang seperti ini memiliki kendali penuh atas diri mereka sendiri, bagaimana mereka melihat diri mereka sendiri, dan apa yang mereka pikirkan ketika pikiran mereka bebas berkeliaran. Divisi ini unggul dalam logika, debat, inovasi, dan kecerdasan secara keseluruhan.

Akibatnya, orang pintar bekerja lebih cerdas daripada lebih keras. Bahkan Bill Gates pernah menyatakan bahwa dia lebih suka mempekerjakan orang yang malas untuk mengerjakan tugas yang sulit karena dia percaya bahwa orang yang malas akan menemukan solusi yang mudah dan cepat. Dengan membuat pintasan yang cerdas dan efektif, Anda dapat membuat beban kerja Anda sedikit lebih mudah dan, pada gilirannya, menikmati dan bereksperimen dengan apa yang mungkin berhasil atau tidak.

4, Kemalasan sama dengan kesuksesan.

Sebanyak orang lain memperdebatkan apakah kemalasan hanyalah hal yang acak atau sifat, ada orang terkenal yang malas, seperti Charles Darwin, yang merupakan salah satu ahli geologi paling cemerlang sepanjang masa. Dia adalah seorang pembelajar lambat yang berjuang untuk fokus sampai kuliah, tetapi bahkan ketika belajar sains, dia meluangkan waktu dan tidak terburu-buru.

Jadi, orang malas lebih suka melakukan sesuatu dengan cara mereka sendiri yang unik daripada mengikuti petunjuk atau aturan. Dengan cara ini, mereka bebas untuk berpikir apa pun yang mereka inginkan dan melakukan apa pun yang paling mudah sampai mereka menemukan ide inovatif tanpa pamrih.

Mereka dapat menghasilkan ide kapan pun mereka mau karena mereka tenang dan bekerja dengan kecepatan mereka sendiri. Mereka bertindak seperti mesin yang tidak pernah berhenti berproduksi, tetapi perbedaannya adalah mereka tahu kapan harus beristirahat dan kapan harus berhenti. Bekerja berlebihan dapat merusak produktivitas dan kesehatan mental, itulah sebabnya mereka merasa nyaman dengan waktu dan kecepatan. Mereka juga suka menggunakan setiap alat dan teknologi yang tersedia untuk membantu mereka mempermudah pekerjaan atau menemukan hal-hal baru untuk memaksimalkan waktu dan tenaga.

5, Kemalasan membawa pada kenyamanan dan manfaat sampai batas tertentu.

Kemalasan memunculkan kreativitas batin kita; kita menjadi inovatif dan pintar bahkan ketika pikiran kita berpacu dan menatap kosong pada semua yang kita lihat. Kemalasan menguntungkan kita dalam beberapa hal, seperti menemukan strategi yang efisien dan efektif, memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia, membayangkan hal-hal berbeda yang akan mengarah pada refleksi diri, dan menghasilkan solusi yang lebih baik tentang bagaimana menjadikannya benar atau lebih baik.

Meskipun memiliki semua manfaat menjadi malas, penting untuk diingat bahwa kemalasan bermanfaat sampai batas tertentu. Melakukannya secara berlebihan dapat berdampak negatif pada gaya hidup dan pola pikir seseorang; tidak pernah merupakan ide yang baik untuk tinggal terlalu lama dan merasa terlalu nyaman.