cara ampuh menghilangkan sakit gigi yang berlubang

Umumnya, gigi berlubang berasal dari plak yang mengikis lapisan terluar gigi. Plak berasal dari sisa makanan dan kuman yang menjadi asam, salah satunya karena Anda tidak rajin menyikat gigi.

cara ampuh menghilangkan sakit gigi yang berlubang
Photo by Jonathan Borba / Unsplash

Gigi berlubang seringkali menjadi penyebab rasa sakit yang tak tertahankan. Untuk mengatasinya, Anda harus mengunjungi dokter gigi. Namun, untuk meredakan nyeri sementara, ada beberapa cara mengobati gigi berlubang tanpa obat sebelum Anda pergi ke dokter gigi.

Umumnya, gigi berlubang berasal dari plak yang mengikis lapisan terluar gigi. Plak berasal dari sisa makanan dan kuman yang menjadi asam, salah satunya karena Anda tidak rajin menyikat gigi. Gigi berlubang yang tidak diobati dapat menyebabkan rasa sakit yang parah, infeksi, dan bahkan kehilangan gigi.

Cara Mengatasi Sakit Gigi Tanpa Obat.

Saat sakit gigi, sebagian orang mungkin langsung mengonsumsi ibuprofen atau parasetamol yang merupakan pereda nyeri. Namun, beberapa orang dengan kondisi medis tertentu tidak bisa sembarangan minum obat, atau harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu

Untungnya, ada cara untuk mengobati gigi berlubang tanpa obat. Simak penjelasan di bawah ini agar lebih jelas:

1, Berkumur dengan air garam.

Berkumur dengan air garam merupakan pertolongan pertama untuk meredakan sakit gigi. Air garam bertindak sebagai disinfektan alami yang membantu membunuh kuman penyebab infeksi. Selain itu, berkumur sendiri dapat melonggarkan partikel makanan dan kotoran yang mungkin tersangkut di antara gigi Anda.

Berkumur dengan air garam juga dapat membantu mengurangi peradangan pada gusi dan area mulut lainnya. Untuk membuat larutan garam, Anda bisa mencampurkan 1/2 sendok teh garam ke dalam segelas air hangat dan menggunakannya sebagai obat kumur.

2, Larutan kumur hidrogen peroksida.

Selain berkumur dengan air garam, berkumur dengan larutan hidrogen peroksida juga dapat membantu meredakan nyeri dan peradangan. Selain membunuh bakteri, hidrogen peroksida dapat mengurangi plak dan meredakan gusi berdarah.

Untuk mendapatkan manfaat ini, larutkan 3% hidrogen peroksida dalam proporsi air yang sama, lalu gunakan untuk berkumur selama 30 detik.

3, Kompres air dingin.

Menerapkan kompres air dingin ke area yang sakit selama setidaknya 20 menit dapat membuat area tersebut mati rasa, menyebabkan rasa sakitnya mereda. Cara ini juga bisa mengurangi pembengkakan dan peradangan.

Anda dapat membuat kompres dingin dengan merendam handuk dalam air es, menggunakan kompres es, es gel, atau es yang dibungkus kain. Namun, hindari mengoleskan es langsung ke kulit, untuk menghindari cedera pada kulit.

4, Tempelkan teh celup.

Tanin dalam kantong teh dapat membantu meredakan rasa sakit. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan varian teh mint. Kandungan mentol dalam teh mint dapat mematikan rasa di area gigi berlubang dan menenangkan gusi sensitif, sehingga mengurangi rasa sakit.

Untuk mendapatkan manfaat ini, simpan teh celup di dalam freezer selama beberapa menit untuk mendinginkannya. Kemudian, tempelkan kantong teh pada rongga gigi.

Cara mengatasi sakit gigi tanpa obat di atas sayangnya hanya bisa meredakan sakit gigi sementara. Untuk itu, sebaiknya tetap jadwalkan pemeriksaan ke dokter gigi.

Cara Mengatasi Sakit Gigi dan mengobati gigi berlubang.

1, Pemberian fluorida.


Jika rongga pada gigi masih dalam tahap awal dan relatif ringan, pengobatan dengan fluoride bisa menjadi solusi untuk memperkuat dan memperbaiki email gigi yang rusak. Caranya adalah dengan mengoleskan fluoride dalam bentuk cair, busa, gel, atau pasta ke gigi selama beberapa menit.

Saat ini, hampir semua pasta gigi dan obat kumur yang dijual bebas mengandung fluoride, sehingga lebih mudah dirawat. Namun, jika itu tidak berhasil, dokter gigi biasanya meresepkan pasta gigi atau obat kumur dengan kandungan fluoride yang lebih kuat.

2,  menambal gigi.


Dokter biasanya akan menambal gigi berlubang jika terjadi perubahan struktur gigi, nyeri mendadak tanpa sebab, dan nyeri saat mengonsumsi makanan dan minuman manis, dingin, atau panas.

Untuk mengisi gigi berlubang, dokter terlebih dahulu akan menghilangkan bagian gigi yang rusak dengan cara mengebor. Setelah itu, gigi akan ditambal menggunakan bahan seperti perak, emas, resin komposit, atau porselen.

3, Menggunakan mahkota gigi.


Untuk kerusakan gigi yang lebih parah atau gigi rapuh, dokter biasanya akan membuatkan mahkota gigi khusus yang dipasang di atas gigi untuk menggantikan seluruh mahkota gigi asli. Mahkota buatan ini dapat dibuat dari emas, porselen, atau resin.

4, Lakukan perawatan saluran akar.


Perawatan saluran akar juga bisa dilakukan untuk mengobati gigi berlubang. Perawatan ini diperlukan jika pembusukan telah mencapai bagian dalam gigi atau pulpa. Perawatan saluran akar dilakukan dengan membuang pulpa gigi yang sakit.

Setelah dibersihkan, dokter gigi dapat melakukan penambalan atau mahkota gigi sehingga gigi tidak perlu dicabut.

5, Mencabut gigi.


Pencabutan gigi diperlukan jika perawatan saluran akar tidak membantu. Artinya pada kondisi ini kerusakan pada gigi sangat parah sehingga tidak dapat diperbaiki lagi dan harus dicabut. Gigi yang dicabut akan meninggalkan ruang atau celah yang memungkinkan gigi lain bergeser.

Selain itu, gigi yang hilang atau dicabut dapat membuat Anda sulit mengunyah. Oleh karena itu, jika memungkinkan, disarankan untuk membuat jembatan atau set gigi palsu untuk menggantikan gigi yang dicabut.

penyebab gigi berlubang

Setiap orang, baik itu anak-anak, hingga orang dewasa, pasti memiliki risiko gigi berlubang. Namun faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risiko gigi berlubang, seperti:

1, Lokasi gigi.


Pembusukan paling sering terjadi pada gigi belakang (geraham dan premolar). Gigi ini memiliki banyak lekukan, lubang, celah, dan banyak akar yang dapat mengumpulkan partikel makanan.

Akibatnya, mereka lebih sulit dibersihkan daripada gigi depan yang lebih halus dan mudah dijangkau.

2, Tidak mendapatkan cukup fluoride.


Fluoride, mineral alami, membantu mencegah gigi berlubang dan bahkan dapat membalikkan tahap awal kerusakan gigi. Karena manfaatnya bagi gigi, fluoride ditambahkan ke banyak persediaan air umum.

Ini juga merupakan bahan umum dalam pasta gigi dan obat kumur. Tapi air minum kemasan biasanya tidak mengandung fluoride.

3, Gangguan Makan.


Anoreksia dan bulimia dapat menyebabkan erosi dan gigi berlubang yang signifikan. Asam lambung dari muntah (pembersihan) berulang kali membersihkan gigi dan mulai melarutkan email gigi. Gangguan makan juga dapat mengganggu produksi air liur.

4, Mulut kering.


Mulut kering disebabkan oleh kurangnya air liur, yang membantu mencegah kerusakan gigi dengan menghilangkan makanan dan plak dari gigi. Zat yang ditemukan dalam air liur juga membantu melawan asam yang diproduksi oleh bakteri.

Obat-obatan tertentu, kondisi medis tertentu, radiasi ke kepala atau leher, dan obat kemoterapi tertentu dapat meningkatkan risiko gigi berlubang dengan mengurangi produksi air liur.

5, Gangguan pencernaan.


Heartburn atau penyakit gastroesophageal reflux (GERD) dapat menyebabkan asam lambung mengalir ke dalam mulut (refluks), mengikis email gigi dan menyebabkan kerusakan gigi yang signifikan.

Ini membuat lebih banyak dentin yang diserang oleh bakteri, menciptakan kerusakan gigi. Dokter gigi umumnya akan menyarankan agar Anda segera berkonsultasi dengan dokter untuk melihat apakah refluks lambung adalah penyebab hilangnya email gigi.

6, Tidak rajin menggosok gigi.


Jika Anda tidak segera membersihkan gigi setelah makan dan minum, plak akan menumpuk dengan cepat dan tahap pertama pembusukan dapat dimulai. Kondisi ini dapat menyebabkan gigi berlubang.

Untuk mencegah gigi berlubang, penting untuk menjaga kesehatan gigi dengan rutin membersihkan gigi minimal 2 kali sehari, mengurangi makanan atau minuman manis, dan membersihkan sela-sela gigi secara rutin.

Selain itu, jangan lupa untuk memeriksakan ke dokter gigi minimal 2 tahun sekali untuk dewasa dan setahun sekali untuk anak-anak.

Jika Anda mengalami gigi berlubang atau disertai gejala seperti sulit mengunyah, wajah bengkak, dan sulit membuka mulut, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah terjadinya infeksi yang parah.